Siapa yang tak mengenal musik Keroncong? musik-musik dengan alunan nada yang merdu dan menenangkan hati. ciri khasnya adalah musik yang mendayu-dayu dan nada yang ekstra lembut. namun, dari manakah asal mula musik Keroncong ini? dan apa sajakah alat-alat musik yang digu nakan? semua ada disini, selamat membaca 🙂 Asal Usul Keroncong Akar keroncong berasal dari Fado sejenis aliran musik dari Portugis yang diperkenalkan oleh para pelaut dan budak kapal niaga bangsa itu sejak abad ke-16 ke Nusantara. Dari daratan India Goa masuklah musik ini pertama kali di Malaka dan kemudian dimainkan oleh para budak dari Maluku. Bentuk awal musik ini disebut moresco sebuah tarian asal Spanyol, di mana salah satu lagu oleh Kusbini disusun kembali kini dikenal dengan nama Kr. Muritsku, yang diiringi oleh alat musik dawai. Dalam perkembangannya, masuk sejumlah unsur tradisional Nusantara, seperti penggunaan seruling serta beberapa komponen gamelan. Pada sekitar abad ke-19 bentuk musik campuran ini sudah populer di banyak tempat di Nusantara, bahkan hingga ke Semenanjung Malaya. Masa keemasan ini berlanjut hingga sekitar tahun 1960-an. Selanjutnya, pada tahun 1880 Musik Keroncong lahir, dan awal ini Musik Keroncong juga dipengaruhi lagu Hawai yang dalam tangga nada mayor, yang juga berkembang pesat di Indonesia bersamaan dengan Musik Keroncong. Alat Musik Keroncong Saat ini, musik keroncong menggunakan alat-alat musik berikut Ukulele-Cuk. berdawai 3 dan terbuat dari nilon. urutan nadanya adalah G, B dan E; sebagai alat musik utama yang menyuarakan crong – crong sehingga disebut keroncong Ukulele-Cak. berdawai 4 terbuat dari besi. urutan nadanya A, D, Fis, dan B. Jadi ketika alat musik lainnya memainkan tangga nada C maka cak bermain pada tangga nada F Gitar gitar melodi, dimainkan dengan gaya kontrapuntis Biola. digunakan untuk menggantikan rebab. karena dulu musik keroncong ini menggunakan rebab Suling Bambu, pada Era Tempo Doeloe memakai Suling Albert suling kayu hitam dengan lubang dan klep, suara agak patah-patah, contoh orkes Lief Java, sedangkan pada Era Keroncong Abadi telah memakai Suling Bohm suling metal semua dengan klep, suara lebih halus dengan ornamen nada yang indah, contoh flutis Sunarno dari Solo atau Beny Waluyo dari Jakarta; Selo/Cello. betot menggantikan kendang, Kontra Bassmenggantikan Gong, juga bas yang dipetik, tidak pernah berubah sejak Amati dan Stradivarius dari Cremona Itali 1600 membuatnya; Penjaga irama dipegang oleh ukulele dan bas. Gitar yang kontrapuntis dan selo yang ritmis mengatur peralihan akor. Biola berfungsi sebagai penuntun melodi, sekaligus hiasan/ornamen bawah. Flut mengisi hiasan atas, yang melayang-layang mengisi ruang melodi yang kosong. Bentuk keroncong yang dicampur dengan musik populer sekarang menggunakan organ tunggal serta synthesizer untuk mengiringi lagu keroncong di pentas pesta organ tunggal yang serba bisa main keroncong, dangdut, rock, polka, mars. Oke, sekian dulu, semoga bermanfaat 🙂ApakahAnda mencari gambar tentang Gambar Alat Musik Keroncong Tugu? Jelajahi koleksi gambar, foto, dan wallpaper kami yang sangat luar biasa. Gambar yang baru selalu diunggah oleh anggota yang aktif setiap harinya, pilih koleksi gambar lainnya dibawah ini sesuai dengan kebutuhan untuk mulai mengunduh gambar. Apakah Anda mencari gambar tentang Contoh Alat Musik Keroncong? Terdapat 51 Koleksi Gambar berkaitan dengan Contoh Alat Musik Keroncong, File yang di unggah terdiri dari berbagai macam ukuran dan cocok digunakan untuk Desktop PC, Tablet, Ipad, Iphone, Android dan Lainnya. Silahkan lihat koleksi gambar lainnya dibawah ini untuk menemukan gambar yang sesuai dengan kebutuhan anda. Lisensi GambarGambar bebas untuk digunakan digunakan secara komersil dan diperlukan atribusi dan retribusi. PakpakBharat Alat-alat Musik. Yamaha PSR S 710 ╠muluus dan normal dapat juga tukar tambah keyboard silakan cek kelokasi jatiwaringin pondok gede jakarta Nomor telepon 08118525198 Pakpak Bharat, North Sumatra. Gitar Akustik Elektrik Goriorio - Depok Kota. Alat-alat Musik. Pengertian Musik KeroncongJenis Musik KeroncongSejarah Asal-Usul KeroncongAlat Musik KeroncongTokoh Keroncong IndonesiaContoh Musik KeroncongPerkembangan Musik KeroncongShare thisRelated posts Dalam dunia permusikan di Indonesia, kita mengenal jenis musik yaitu Musik Keroncong. Musik ini memang tidak begitu terkenal atau populer dibandingkan dengan musik dangdut atau pop. Namun dalam perjalanannya, saat ini mulai naik kembali tren orang melantunkan lagu-lagu dengan iringan musik keroncong. Apa sebenarnya musik keroncong itu? Bagaimana sejarah dan jenis-jenisnya serta siapa saja tokohnya? Di artikel berikut ini kami akan mengulas secara lengkap tentang Musik Keroncong dengan pembahasan ringan dan mudah dipahami. Untuk itu simak secara seksama artikel dibawah ini. Dalam Wikiedia, Musik Keroncong adalah jenis musik khas Indonesia yang menggunakan instrumen musik dawai, flute dan vokal. Definisi keroncong lainnya yaitu aliran musik di Indonesia yang mencampurkan antara musik daerah dan musik kolonial dari masa Portugis dan Belanda. Keroncong mempunyai tanda dengan pemakaian alat musik ukulele gitar kecil, gitar, biola, piano dan seruling. Jenis Musik Keroncong Musik keroncong mengarah kepada proses akord dan jenis alat yang dipakainya. Dari pertengahan abad ke-20 sudah diketahui sedikitnya tiga jenis keroncong yang bisa dikenali dari pola progresi akordnya. Untuk orang yang bermain musik yang sudah tahu alurnya, mengiringi lagu-lagu keroncong tidak begitu kesulitan, karena cukup menyesuaikan dengan pola yang ada. Improvisasi dilakukan dengan tetap konsisten dengan pola itu. Selain itu juga ada bentuk-bentuk campuran dan juga adaptasi. Sejarah Asal-Usul Keroncong musik keroncong Musik keroncong atau disebut juga dengan keroncong berasal dari jenis musik negara Portugis yang disebut dengan “Fado”. Fado sendiri dikenalkan oleh kalangan pelaut dan budak kapal niaga sekitar abad ke-16 ke Nusantara. Musik ini masuk pertama kali di Malaka dan dimainkan oleh para budak dari Maluku. Karena pengaruh Portugis ketika itu melemah di abad ke-17, namun tidak membuat musik keroncong ini hilang. Musik keroncong yang berasal dari Tugu disebut “Keroncong Tugu”. Seiring waktu berlalu, masuk beberapa unsur tradisional Nusantara, seperti adanya pemakaian alat musik Seruling dan juga perangkat Gamelan. Sekitar abad ke-19 bentuk musik yang hasil campuran ini telah terkenal di banyak daerah di Nusantara, hingga sampai ke Semenanjung Malaya. Lalu berlanjut ke tahun 1960-an musik ini mengalami masa keeamasan, lalu meredup karena masuk jenis musik populer musik rock yang berkembang sejak 1950, dan terus berjayanya grup musik Beatles dan semacamnya dari tahun 1961 sampai sekarang. Walaupun musik jenis lain terus muncul, musik keroncong tetap dimainkan dan dinikmati masyarakat Indonesia dan Malaysia sampai sekarang. Alat Musik Keroncong Saat ini Keroncong menggunakan alat musik yang meliputi Ukulele cuk, yang memiliki dawai 3 bahan nilon. Merupakan alat musik paling penting yang mengeluarkan suara crong-crong sehingga disebut dengan keroncong. Ukulele cak, yang memiliki dawai 4 bahan baja. Gitar akustik yang menggantikan gitar melodi, cara memaikannya dengan gaya kontrapuntis anti melodi. Biola Pengganti Rebab. Flute pengganti Suling bambu. Selo, betot menggantikan kendang. Kontrabas pengganti Gong. Dalam musik keroncong, agar irama tetap terjaga maka ada pada ukulele dan bas. Gitar yang dimainkan secara kontrapuntis dan selo yang ritmis mengatur peralihan akord. Biola berperan untuk menuntun melodi, dan juga sebagai ornamen bawah. Sedangkan fluit mengisi hiasan atas, yang melayang-layang mengisi ruang melodi yang kosong. Perkembangan teknologi saat ini dapat menggabungkan bentuk keroncong dengan musik populer yang memakai Organ Tunggal yang serba bisa memainkan keroncong, dangdut, rock, polka dan mars. Tokoh Keroncong Indonesia Gesang dengan lagu yang terkenal yaitu Bengawan Solo Waldjinah Hetty Koes Endang Andjar Any Manthous R. Pirngadie Contoh Musik Keroncong Bengawan Solo Dewi Murni Di Bawah Sinar Bulan Purnama Kota Solo Jembatan Merah Dinda Bestari Sapu Tangan Mengapa Kau Menangis Bunga Sakura Aryati Bandar Jakarta Kr. Telomoyo Sapu Lidi Lambaian Bunga Mengapa Harus Jumpa Hasrat Menyala Kr. Air Mata Berlinang Kr. Rindu Malam Perkembangan Musik Keroncong Masa keroncong tempo dulu tahun 1880 hingga 1920 Masa keroncong abad i tahun 1920 hingga 1960 Masa keroncong modern 1960 hingga 2000 Masa keroncong millenium tahun 2000 hingga sekarang Harpasendiri sudah ada sejak jaman Mesir kuno sekitar 5000 tahun lalu yang terbukti pada sebuah gambar pada dinding makan orang Mesir kuno. Namun para peneliti memperkirakan harpa dibuat pada tahun 3000 sebelum masehi. Selanjutnya ke Makassar dan pada akhirnya menjadi alat musik Keroncong di Kampung Toeogoe (tugu) Cilincing, Jakarta Utara Dalam bentuknya yang paling awal, moresco diiringi oleh musik dawai, seperti biola, ukulele, serta selo. Perkusi juga kadang-kadang dipakai. Set orkes semacam ini masih dipakai oleh keroncong Tugu, bentuk keroncong yang masih dimainkan oleh komunitas keturunan budak Portugis dari Ambon yang tinggal di Kampung Tugu, Jakarta Utara, yang kemudian berkembang ke arah selatan di Kemayoran dan Gambir oleh orang Betawi berbaur dengan musik Tanjidor tahun 1880-1920. Tahun 1920-1960 pusat perkembangan pindah ke Solo, dan beradaptasi dengan irama yang lebih lambat sesuai sifat orang Jawa. Pem-"pribumi"-an keroncong menjadikannya seni campuran, dengan alat-alat musik seperti sitar India rebab suling bambu gendang, kenong, dan saron sebagai satu set gamelan gong. Saat ini, alat musik yang dipakai dalam orkes keroncong mencakup ukulele cuk, berdawai 3 nilon, urutan nadanya adalah G, B dan E; sebagai alat musik utama yang menyuarakan crong - crongsehingga disebut keroncong ditemukan tahun 1879 di Hawai, dan merupakan awal tonggak mulainya musik keroncong ukulele cak, berdawai 4 baja, urutan nadanya A, D, Fis, dan B. Jadi ketika alat musik lainnya memainkan tangga nada C, cak bermain pada tangga nada F dikenal dengan sebutan in F; gitar akustik sebagai gitar melodi, dimainkan dengan gaya kontrapuntis anti melodi; biola menggantikan Rebab; sejak dibuat oleh Amati atau Stradivarius dari Cremona Itali sekitar tahun 1600 tidak pernah berubah modelnya hingga sekarang; flute mengantikan Suling Bambu, pada Era Tempo Doeloe memakai Suling Albert suling kayu hitam dengan lubang dan klep, suara agak patah-patah, contoh orkes Lief Java, sedangkan pada Era Keroncong Abadi telah memakai Suling Bohm suling metal semua dengan klep, suara lebih halus dengan ornamen nada yang indah, contoh flutis Sunarno dari Solo atau Beny Waluyo dari Jakarta; selo; betot menggantikan kendang, juga tidak pernah berubah sejak dibuat oleh Amati dan Stradivarius dari Cremona Itali 1600, hanya saja dalam keroncong dimainkan secara khas dipetik/pizzicato; kontrabas menggantikan Gong, juga bas yang dipetik, tidak pernah berubah sejak Amati dan Stradivarius dari Cremona Itali 1600membuatnya; Penjaga irama dipegang oleh ukulele dan bas. Gitar yang kontrapuntis dan selo yang ritmis mengatur peralihan akord. Biola berfungsi sebagai penuntun melodi, sekaligus hiasan/ornamen bawah. Flut mengisi hiasan atas, yang melayang-layang mengisi ruang melodi yang kosong. Bentuk keroncong yang dicampur dengan musik populer sekarang menggunakan organ tunggal serta synthesizer untuk mengiringi lagu keroncong di pentas pesta organ tunggal yang serba bisa main keroncong, dangdut, rock, polka, mars. Sumber Wikipedia Posted in Artikel . Bookmark the permalink. RSS feed for this post. Semulasaya beranggapan bahwa musik keroncong adalah jenis musik dari Indonesia asli. Kenapa demikian, sebab sejak kecil kuping saya sudah sangat akrab dengan musik keroncong, termasuk jenis-jenisnya, yaitu keroncong asli, keroncong langgam, dan keroncong stambul. Bahkan belakangan sejalan dengan perkembangan musik pop muncul pula julukan jenis musik "keroncong pop".
Apabila dilihat dari perkembangan musik saat ini, kami yakin mungkin pendengar musik Keroncong sudah menurun dengan sangat drastis dari tahun ke tahunnya. Bahkan mungkin beberapa orang dari kita masih sangat asing dengan musik ini. Salah satu rekan terdekat mengatakan bahwa musik Keroncong adalah musik daerah yang tentu saja mewakili hanya sebagian daerah saja, dan hal tersebut yang membuat tidak semua rakyat Indonesia tidak tahu dan mungkin’ tidak perlu tahu apa itu musik Keroncong. Lalu kami bertanya, “Menurutmu, musik apa yang mewakili kultur Indonesia?” Dan ia menjawab, “Yaa tentu saja dangdut. Dangdut is the music of my country!” Sedikit meluruskan, Dangdut memang cukup dikenal sebagai salah satu musik yang mewakili Indonesia. Akan tetapi, Dangdut sendiri bukanlah merupakan musik asli dari Indonesia. Menurut Ages Dwi Harso, Dangdut merupakan musik turunan dari Negara India dan Arab. Bahkan apabila melihat jauh ke sejarahnya, musik Keroncong yang lebih pantas dikatakan sebagai musik asli Indonesia. Grup keroncong Insulinde, bentukan pelajar Hindia di negeri Belanda, Circa 1942 Source Twitter Potretlawas Awal mula datangnya musik Keroncong Akar dari Keroncong ternyata sudah mulai masuk ke Indonesia pada abad ke-16. Musik ini dibawa oleh para pelaut dan budak kapal dari Portugis. Musik seperti ini pada awalnya dikenal dengan nama Fado, di mana namanya itu sendiri merupakan nama bawaan dari Portugis. Musik ini mulai masuk ke Indonesia tepatnya di Malaka. Walaupun masa jaya Portugis mulai melemah di Indonesia, musik ini tidak lantas hilang begitu saja. Para budak di Maluku kala itu mulai menyerap musik tersebut dan memainkannya di daerah mereka. Dalam perkembangannya, musik ini mulai dimasukan dengan berbagai macam unsur nusantara, seperti gamelan dan juga suling. Musik Keroncong pun mulai banyak dikenal di seluruh dataran Indonesia, hingga pada akhirnya mulai kembali redup sekitar tahun 1960-an. Redupnya musik Keroncong karena mulai mendominasinya kultur musik popular di dunia, seperti Pop dan juga Rock. Munculnya The Beatles menjadi salah satu faktor cepatnya persebaran musik populer ke seluruh penjuru dunia, termasuk Indonesia. Selain adaptasi dari musik Fado yang dibawa bangsa Portugis di abad ke-16, musik Keroncong sendiri baru secara resmi dikenal di Indonesia pada tahun 1880. Perubahan yang terjadi dari pertama kali musik Fado masuk ke Indonesia adalah nada-nada yang digunakan. Musik Fado sendiri pada awalnya lebih banyak memainkan nada minor karena adanya pengaruh dari Arab yang juga pernah menduduki Portugis. Perpindahan nada dari minor ke mayor mulai terjadi ketika pergantian masa dari Portugis ke Pemerintah Hindia Belanda. Pada masa itu, para pegiat musik Fado harus menyanyikan lagu-lagu mereka di dalam Gereja Protestan dan secara tidak langsung nada yang biasa mereka gunakan pun berubah menjadi mayor. Pengaruh lainnya datang dari musik Hawai yang kental dengan nada mayor, dan masuk ke Indonesia hampir bersamaan dengan munculnya musik Keroncong. Photo via Perkembangan musik Keroncong Mungkin bagi yang pernah membaca tentang sejarah Keroncong akan sedikit bertanya-tanya, “Bukannya Keroncong lahir di pertengahan 1880? Lalu apa hubungannya dengan kedatangan Fado di abad ke-16?” Keroncong sendiri secara kultur diketahui lahir tahun 1880. Dari awal masuknya Fado di abad ke-16 tidak serta merta membuat musik tersebut merupakan musik Keroncong. Kehadiran Fado merupakan “akar” dari munculnya Keroncong. Hanya sekedar akar yang mempengaruhi munculnya musik Keroncong. Singkat cerita, pada tahun 1880 lah musik Keroncong baru benar-benar hadir dan dikenal sebagai identitas musik dari Indonesia. Salah satu alasannya adalah karena alat musik yang digunakannya adalah alat musik yang kental kaitannya dengan budaya Indonesia, seperti rebab, suling bambu dan juga set gamelan. Dari tahun 1880, menurut Sunarto Joyopuspito, musik Keroncong sudah melewati 4 fase, yaitu Keroncong tempo doeloe 1880 – 1920, Keroncong abadi 1920 – 1960, Keroncong modern 1960 – 2000 dan Keroncong millennium 2000 – saat ini. Sampai saat ini, musik Keroncong masih terus diperjuangkan oleh beberapa musisi agar eksistensinya tidak kalah tertimpa oleh jenis-jenis musik lainnya. Ada beberapa nama besar musisi Indonesia yang memilih Keroncong sebagai musik utama mereka, atau pun sebagai salah satu jenis musik yang mereka gunakan. Bram Aceh, Gesang, Waldjinah, Mus Mulyadi, Hetty Koes Endang, Emilia Contessa, Indra Utami Tamsir, Sundari Soekotjo, dan juga Bondan Prakoso merupakan sedikit dari beberapa musisi Indonesia yang turut mengenalkan musik asli Indonesia ini, bahkan sampai ke penjuru dunia.
Sumbergambar ; Musik keroncong pada umumnya hanya disukai kaum Tua. Namun dari narasumber yang say
+10 Gambar Alat Musik Keroncong 2022. Musik keroncong lebih condong pada progresi akord dan jenis alat musik yang digunakan. Alat musik keroncong yang berkualitas sangat penting untuk dapat menyajikan musik keroncong yang nikmat di Musik Gesek Yang Berfungsi Sebagai Pemegang Ritmis Pada Musik from lagu yang dimainkan agar iramanya tidak ada yang salah. Menurut penulis, keroncong adalah jenis musik yang keistimewaannya terletak pada permainan alat musiknya. Ini adalah alat musik utama dalam kesenian gambang Merupakan Teknik Yang Diperlukan Pada Orkes Keroncong, Dimana Posisi Ini Bisa Diisi Dengan Baik Dengan Musik leluasa untuk berimprovisasi dan harmoni terbatas. Adapun cara memainkan alat musik ini adalah dengan memukulnya, karena setiap pencon akan menghasilkan nada yang berbeda. Karena pengaruh portugis ketika Berawal Dari Musik Yang Dibawa Pedagang Dan Pelaut Portugis Saat Pertama Kali Mereka Tiba Di Nusantara Mulai Abad Ke 16 M Tahun 1500An.Kamis, 17 desember 2015 0800 wib. Meski demikian, banyak alat musik di pasaran yang memiliki kualitas yang kurang baik. Sebagai alat musik utama Gambang Kromong Merupakan Kesenian Yang Dipengaruhi Oleh Budaya Dari China,.Beberapa alat musik tradisional yang dimainkan dalam orkes gambang kromong diantaranya adalah Permainan musik keroncong ini terkesan tenang, sehingga orang yang mendengarkannya bisa merasa nyaman dan terbawa. Memahami keroncong lewat perkembangan Musik Ukulele Termasuk Instrumen Tali Petik, Dan Berfungsi Sebagai Ritmis, Bertali 4 Dan Stem Nada Oleh kang jae 10 nov, 2015 posting komentar. Kromong bentuknya mirip bonang, yakni kumpulan sebanyak 10 gong pecon. • musik keroncong dibagi menjadi 4 macam yaitu musik keroncong langgam jawa, keroncong beat,keroncong koes plus,keroncong campur sari, dan keroncong dangdut congdut.Gendang , Kenong, Dan Saron Sebagai Satu Set artikel kali ini mimin hendak berbagi mengnai alat musik yang sering digunakan dalam orkes keroncong, antara lain Dalam perkembangannya, masuk sejumlah unsur tradisional nusantara, seperti penggunaan seruling serta beberapa komponen gamelan. Keroncong tugu diambil dari nama sebuah kampung, kampung tersebut bernama tugu.
sepertipop, jazz, blues, rock, dan sebagainya. Stuart dan Paddl y Whannel (1964) dalam Storey, menjelaskan bahwa potret anak muda sebagai orang yang lug yang. dieksploitasi oleh industri musikSedikit sulit menjelaskan apa itu keroncong. Apakah dia sebuah alat musik, atau salah satu jenis musik. Yang pasti, keroncong sangat identik di Indonesia, di Jawa, pada khususnya. Beberapa maestro keroncong, seperti alm Kusbini, berasal dari Yogyakarta. Bergeser ke Solo, satu nama yang tidak bisa tidak untuk disebut, siapa lagi, kalau bukan alm Gesang. Namun, jika sahabat masih bertanya-tanya, apa itu keroncong, barangkali penjelasan Victor Ganap, dalam jumpa pers Pasar Keroncong Kotagede, Kamis 10/12 di Restoran Omah Dhuwur bisa memberi pencerahan. Jika berbicara mengenai keroncong, pertama-tama, berarti kita membicarakan sebuah dua buah alat musik “yang dahulu dikenal dengan Cuk dan Cak,” ujar Victor. “Alat musik ini yang sebenarnya menjadi inti dari musik keroncong.” Itu artinya, tidak akan ada musik keroncong tanpa ada dua alat musik tersebut, yang disebut Victor sebagai ruh dari musik keroncong. Dalam perkembangannya, keroncong menjadi nama orkes, yang lazim disebut orkes keroncong. Orkes keroncong berbeda dengan kelompok musik band pada umumnya, “karena orkes keroncong tidak suka dengan drum set,” jelas Victor. “Oleh sebabnya tidak memakai drum set, keroncong tidak disukai anak-anak muda.” Lagi, keroncong kemudian berkembang menjadi jenis genre musik. Dalam musik keroncong ini sendiri terdapat berbagai bentuk, seperti langgam keroncong dan stambul keroncong. Perkembangan keroncong yang terakhir, menurut Victor, di mana keroncong menjadi pola ritma. Victor mencontohkan bagaimana Orkes Tetap Segar pimpinan Rudi Pirngadie yang memainkan lagu-lagu pop barat dengan pola ritma keroncong dalam acara New York World’s Fair. Empat definisi di atas, menurut Victor, juga dapat menjadi bukti bahwa keroncong adalah kesenian asli Indonesia. Meski demikian, keroncong memang berangkat dari peninggalan Portugis lewat Cak dan Cuk, juga lewat lagu Keroncong Moresco. Nenek moyang Cak dan Cuk berasal dari Portugis, dulu dikenal dengan nama cavaquinho. Alat musik ini oleh masyarakat dunia hari ini lebih dikenal dengan ukulele. Sedang Keroncong Moresco, menurut situs Art Music Today, merupakan bukti kuat atas sejarah kesenian Bangsa Moor yang masuk dan berkembang di Portugal, yaitu lagu Moresco. Di Indonesia, Kusbini adalah sosok yang pertama kali memperkenalkan keroncong Moresco ke khalayak. Victor Ganap telah melakukan riset tentang keroncong sejak 1998, yang pada akhirnya dibungkus dalam sebuah buku berjudul “Kerontjong Toegoe” BP ISI Yogyakarta, 2011. PROMOTED CONTENT Video Pilihan Musikkeroncong yang berasal dari Tugu disebut keroncong Tugu 7 Alat Musik Tradisional Sulawesi Tenggara Lengkap May 15th, 2019 - Gambar Alat Musik Tradisional Sulawesi Tenggara Baasi Seperangkat alat musik bambu berjumlah 10 buah Dibuat dari bambu dan rotan Alat ini digunakan sebagai pengiring lagu daerah dan nusantara di waktu pertunjukan Alat Musik Tradisional DKI Jakarta – Sebagai ibukota negara, DKI Jakarta juga tidak lepas dengan kekayaan berupa seni dan budayanya. Salah satu kebudayaan yang dimiliki daerah dengan khas suku Betawi itu berupa alat musik tradisional DKI Jakarta. Alat musik tradisional DKI Jakarta begitu beraneka ragam. Keragaman tersebut dapat diamati dari segi keunikannya, kegunaannya, maupun cara memainkannya. Bahkan beberapa alat musik telah dikelompokkan dalam kesenian Gambang Keroncong dan Gamelan khas Jawa. Dan semua penjelasan alat musik tradisional DKI Jakarta sudah Romadecade siapkan buat kamu. Bagi kamu yang penasaran, yuk segera geser ke bawah dan simak penjelasan lengkapnya berikut ini. Alat Musik Tradisional DKI Jakarta Alat Musik Tradisional DKI Jakarta Betawi merupakan salah satu suku yang identik dengan DKI Jakarta. Salah satu kebudayaan dari kelompok etnis Betawi ini berupa kesenian lagu daerah, tarian, dan alat musik alat musik tradisional DKI Jakarta. Jika diperhatikan, saat ini alat musik tradisional DKI Jakarta sudah sulit dijumpai. Berbeda dengan zaman dahulu, hal ini dikarenakan kurangnya minat generasi penerus untuk terus melestarikan kebudayaan khas Indonesia ini. Alat musik tradisional DKI Jakarta cukup beragam dengan keunikannya masing-masing. Beberapa alat musik khas Jakarta dapat digolongkan ke dalam kesenian Gamelan Jawa atau Gambang Kromong. Macam Macam Alat Musik Tradisional DKI Jakarta Alat musik tradisional DKI Jakarta sangatlah beraneka ragam, mulai dari alat musik tiup, tabuh, maupun petik. Jika diklasifikasikan berdasarkan jenisnya, alat musik tradisional DKI Jakarta dibedakan menjadi 20 jenis yang meliputi alat musik Gambang Kromong, Kecrek, Gong, Gendang, Ningnong, Kemong, Marawis, Gender, Gambus, Sukong, Rebana Ketimpring, Tanjidor, Tehyan, Suling, Keroncong Tugu, Trombon, Kempul, Saron, Kongahyan, dan Akordeon. Untuk mengetahui penjelasan lengkap mengenai 20 jenis alat musik tersebut, mari kita simak penjelasan di bawah ini. No Alat Musik Tradisional DKI Jakarta 1 Alat Musik Gambang Kromong 2 Alat Musik Kecrek 3 Alat Musik Gong 4 Alat Musik Gendang 5 Alat Musik Ningnong 6 Alat Musik Kemong 7 Alat Musik Marawis 8 Alat Musik Gender 9 Alat Musik Gambus 10 Alat Musik Sukong 11 Alat Musik Rebana Ketimpring 12 Alat Musik Tanjidor 13 Alat Musik Tehyan 14 Alat Musik Suling 15 Alat Musik Keroncong Tugu 16 Alat Musik Trombon 17 Alat Musik Kempul 18 Alat Musik Saron 19 Alat Musik Kongahyan 20 Alat Musik Akordeon 1. Alat Musik Gambang Kromong Alat Musik Gambang Kromong Alat musik tradisional DKI Jakarta yang pertama diberi nama Gambang Kromong. Alat musik tradisional ini merupakan alat musik khas Betawi dengan gabungan antara gamelan dan musik khas Jawa Barat. Gambang Kromong memiliki nada pentatonis yang bercorak Tionghoa. Dengan demikian bahwa alat musik Gambang Kromong merupakan bentuk akulturasi budaya antara budaya Betawi dengan budaya Tionghoa. Alat musik jenis Gambang Kromong dapat dimainkan dengan cara dipukul menggunakan alat pukul dengan dilapisi kain pada bagian ujungnya, sehingga akan menghasilkan bunyi yang indah tanpa harus khawatir alat musik tersebut rusak. Alat musik tradisional Gambang Kromong terdiri dari tangga nada antara 17 sampai 21 bilah atau Mayor, Minor dan Gregorian. 2. Alat Musik Kecrek alat musik kecrek Kecrek merupakan salah satu alat musik tradisional DKI Jakarta. Alat musik jenis ini sering kali dimainkan dalam seni pedalangan sebagai bentuk isyarat maupun gerakan sikap wayang. Di sisi lain, Kecrek biasa dimainkan sebagai penghias irama lagu. Dengan kata lain, ketika Kecrek dimainkan maka akan mengeluarkan bunyi “crek…crek…crek”. Alat musik Kecrek juga merupakan salah satu instrumen dalam kesenian orkes musik Gambang Kromong khas Betawi, Jakarta. Cara memainkan Kecrek yakni dengan memukul alat musik tersebut dengan alat pemukul khusus yang disebut dengan Cempala. Selain itu, Kecrek juga dapat dimainkan dengan cara ditekan oleh telapak kaki. Hal ini dilakukan ketika Kecrek dimainkan pada saat pertunjukan Wayang Kecrek khas Betawi. 3. Alat Musik Gong Alat Musik Gong Gong merupakan salah satu alat musik tradisional yang cukup populer sebagai kesenian Nusantara. Bahkan, alat musik jenis Gong ini telah tersebar luas sampai ke Asia Tenggara dan Asia Timur. Di Indonesia, Alat musik jenis ini begitu banyak dijumpai di beberapa wilayah, salah satunya berada di Ibukota Jakarta. Alat musik Gong juga tergolong ke dalam alat musik Betawi yang kerap dimainkan pada saat pementasan budaya Betawi. Gong adalah alat musik yang terbuat dari logam kuningan. Alat musik Gong juga dilengkapi dengan alat pemukul yang terbuat dari kayu serta dibalut dengan kain. Cara memainkannya adalah dengan cara memukul bagian tengah yang berbentuk cembung dengan alat pemukul tersebut. Mengapa alat pemukul Gong dibalut kain? Jawabannya, karena agar gong dapat menghasilkan suara yang jernih dan menggelegar, selain itu juga agar pemukul tidak merusak bentuk fisik dari Gong tersebut. 4. Alat Musik Gendang Alat Musik Gendang Selain Gong, terdapat alat musik Gendang yang juga terkenal sebagai kesenian dan kebudayaan Indonesia. Menurut sejarahnya, alat musik Gendang atau juga dikenal Kendhang berasal dari Jawa Tengah dan Jawa Barat. Kemudian, Gendang menyebar dan banyak dikenal oleh beberapa pemain musik di beberapa daerah Jawa, Sumatera, bahkan Kalimantan. Gendang pada dasarnya dimainkan sebagai pengatur irama lagu. Cara memainkan Gendang adalah dengan ditabuh secara bergantian dan teratur. Gendang dibuat dengan dua kepala, sehingga menabuhnya dapat dilakukan secara bergantian. Dan berdasarkan ukurannya, Gendang dibedakan menjadi dua jenis, yakni Ketipung dan Kebar. Ketipung adalah alat musik Gendang dengan ukuran kecil. Sementara, Kebar atau Kendang Ciblon adalah Gendang dengan ukuran sedang. 5. Alat Musik Ningnong Alat Musik Ningnong Alat musik tradisional DKI Jakarta selanjutnya dikenal dengan sebutan Ningnong. Alat musik jenis ini biasa dimainkan oleh masyarakat Betawi Cina di DKI Jakarta. Sama seperti Gendang, Ningnong juga dimainkan sebagai pengatur irama musik. Alat musik jenis Ningnong merupakan alat musik kuno yang telah ada sejak dahulu. Cara memainkan alat musik Ningnong adalah dengan cara dipukul menggunakan tongkat yang terbuat dari besi. Bentuk Ningnong sekilas mirip Gong, namun sebenarnya keduanya adalah dua alat musik yang berbeda. Meskipun keduanya juga terbuat dari bahan material logam kuningan. Ningnong dibedakan menjadi dua dengan dua macam ukuran, yakni besar dan kecil. Perbedaan ukuran inilah yang menyebabkan dua macam bunyi, yakni ning dan nong. Sehingga, penamaan Ningnong mengacu pada bunyi yang dikeluarkan alat musik tersebut 6. Alat Musik Kemong Alat Musik Kemong Kemong merupakan salah satu alat musik tradisional DKI Jakarta. Kemong dikenal sebagai alat musik yang serupa dengan Gong Kecil. Gong dengan jenis Kemong ini digunakan sebagai salah satu elemen gamelan khas Jawa maupun Sunda. Jika di Jakarta, alat musik Kemong ini juga tergolong ke dalam alat musik tradisional Gambang Kromong. Cara memainkan Kemong juga sama seperti memainkan Gong pada umumnya, yakni dengan cara memukulnya menggunakan tongkat yang berbalut kain atau karet. Ketika dipukul, alat musik Kemong akan menghasilkan bunyi yang berbeda pada satu baris alat musik Gambang Kromong tersebut. 7. Alat Musik Marawis Alat Musik Marawis Alat musik tradisional DKI Jakarta selanjutnya adalah Marawis. Alat musik jenis ini merupakan alat musik hasil akulturasi budaya Betawi dengan budaya Timur Tengah. Marawis tergolong ke dalam alat musik perkusi. Alat musik jenis Marawis ini identik dengan unsur keagamaan yang kental dan dimainkan dengan lirik lagu sebagai bentuk pujian dan kecintaan kepada Tuhan Sang Maha Pencipta. Cara memainkan alat musik Marawis adalah dengan cara memukulnya atau menabuhnya dengan menggunakan telapak tangan. Marawis kerap dimainkan sebagai pukulan tanya dan jawab atau dikenal dengan ngepang. Dengan kata lain bahwa Marawis dimainkan oleh dua orang pemain yang berbeda. Pukulan pertama disebut dengan pukulan tanya, selanjutnya diikuti dengan pukulan jawab. 8. Alat Musik Gender Alat Musik Gender Alat musik tradisional DKI Jakarta berikutnya adalah alat musik Gender. Alat musik Gender merupakan salah satu elemen Gamelan khas Jawa dan Bali. Alat musik tradisional Gender merupakan kumpulan bilah logam kuningan sebanyak 10 sampai 14 bilah. Kumpulan bilah logam tersebut kemudian digantungkan pada berkas di atas resonator nada. Cara memainkan alat musik khas DKI Jakarta ini adalah dengan cara diketuk menggunakan alat pemukul. Alat pemukul dibuat dari sebilah kayu dengan berbentuk bundaran serta dilapisi dengan kain. Kayu yang digunakan berasal dari Bali dan kainnya berasal dari Jawa. 9. Alat Musik Gambus Alat Musik Gambus Gambus juga tergolong ke dalam alat musik tradisional DKI Jakarta. Alat musik jenis ini memang cukup populer dalam kesenian di Indonesia. Gambus memiliki bentuk yang menyerupai Mandolin dan asal usulnya tidaklah dari Indonesia sendiri, melainkan berasal dari Timur Tengah. Gambus khas Betawi Jakarta dibuat dengan minimal 3 senar dan maksimal sebanyak 13 senar sebagai penghasil suaranya. Gambus merupakan alat musik utama yang kerap dimainkan dalam kesenian orkestra. Cara memainkan alat musik Gambus ini adalah dengan cara memetik senarnya selayaknya bermain gitar. Nada yang dihasilkan Gambus cukup unik dan khas dengan nuansa Timur Tengah. 10. Alat Musik Sukong Alat Musik Sukong Alat musik tradisional DKI Jakarta yang berikutnya cukup unik, baik dilihat dari penamaannya maupun dari bentuknya. Nama alat musiknya adalah Sukong, yakni salah satu alat musik yang dapat ditemukan dalam kesenian Gambang Kromong khas Betawi. Jika dilihat dari bentuknya, alat musik Sukong menyerupai bentuk alat musik Rebab yang berasal dari Arab. Cara memainkannya juga mirip dengan biola, yakni dengan digesek dengan alat khusus. 11. Alat Musik Rebana Ketimpring Alat Musik Rebana Ketimpring Rebana Ketimpring juga masih tergolong ke dalam alat musik tradisional DKI Jakarta. Rebana Ketimpring sendiri merupakan salah satu jenis alat musik Rebana dengan ukuran yang paling kecil. Ukuran garis tengah Rebana Ketimpring adalah sebesar 20 sampai 25 cm saja. Berdasarkan kegunaannya, Rebana Ketimpring dibedakan kembali menjadi dua, yakni Rebana Ngarak dan Reban Maulid. Rebana Ngarak adalah Rebana yang biasa dimainkan sebagai instrumen arak-arakan, sementara Rebana Maulid biasa dimainkan untuk mendendangkan syair Sholawat. Cara memainkan alat musik Rebana Ketimpring sama seperti memainkan Rebana pada umumnya, yakni dengan cara ditabuh menggunakan telapak tangan. Biasanya Rebana jenis ini kerap dimainkan dengan posisi berdiri atau duduk. 12. Alat Musik Tanjidor Alat Musik Tanjidor Tanjidor juga merupakan salah satu alat musik tradisional DKI Jakarta, khususnya alat musik suku Betawi yang dimainkan dalam kesenian orkestra. Nama alat musik “Tanjidor” diambil dari sebuah grup musik yakni Tangsi. Pada saat ini dimainkan oleh masyarakat Betawi yang sedang bekerja dan menghibur diri. Cara memainkan alat musik Tanjidor adalah dengan cara ditiup, alat musik jenis sama dengan alat musik Klarinet, Piston, serta Terompet. 13. Alat Musik Tehyan Alat Musik Tehyan Alat musik tradisional DKI Jakarta ini dibuat dari kayu jati yang dilengkapi dengan tabung resonansi yang terbuat dari batok kelapa serta senar. Alat musik tersebut akrab dengan sebutan Tehyan. Alat musik tradisional Tehyan dapat menghasilkan nada tinggi sebagaimana yang menjadi ciri khasnya sebagai produk budaya Tionghoa di DKI Jakarta. Cara memainkan alat musik Tehyan adalah dengan cara menggesek bagian dawainya seperti sedang bermain biola. Alat musik jenis ini sering kali dimainkan bersamaan dengan alat musik lainnya, seperti alat musik Tanjidor. 14. Alat Musik Suling Alat Musik Suling Di dalam kesenian Jakarta juga dilengkapi dengan alat musik Suling. Keunikan dari jenis alat musik tradisional DKI Jakarta ini dibuat dari bahan kayu atau bambu. Namun seiring perkembangan zaman, Suling modern dibuat dari bahan perak, emas, atau kombinasi antara kedua bahannya. Jenis ini kerap diperuntukkan bagi seorang yang ahli memainkannya. Beberapa Suling juga kerap dibuat dari bahan nikel-perak atau logam yang diberi lapisan perak, jenis ini merupakan yang diperuntukkan bagi pelajar. Suara yang dihasilkan alat musik Suling cukup khas dan unik, pasalnya suaranya terdengar lembut dan dapat menyatu dengan alat musik lainnya dengan sangat indah. Cara memainkannya dengan meniup lubang ujung Suling, sembari menutup dan membuka lubang Suling menggunakan kedua tangan sesuai teknik yang telah ditentukan 15. Alat Musik Keroncong Tugu Alat Musik Keroncong Tugu Alat musik Keroncong Tugu merupakan alat musik tradisional DKI Jakarta hasil akulturasi budaya antara Betawi dengan Portugis. Sejarah alat musik ini cukup panjang. Nama Keroncong Tugu diadaptasi dari nama suatu alat musik yang mirip semacam gitar kecil atau Ukulele, yakni Cavaquinho. Cara memainkan alat musik tradisional DKI Jakarta ini adalah dengan dipetik senarnya. Seiring perkembangan zaman, alat musik jenis ini kerap dimainkan secara bersamaan dengan alat musik Rebana, Gendang, Suling, Biola, dan Angklung. 16. Alat Musik Trombon Alat Musik Trombon Alat musik tradisional DKI Jakarta jenis ini masih tergolong ke dalam keluarga Terompet. Keunikan dari alat musik Trombon adalah ukurannya yang lebih besar dibandingkan ukuran Terompet pada umumnya. Alat musik Trombon dapat menghasilkan suara dari getaran bibir. Cara memainkannya yakni dengan ditiup, sambil menekan tuts sebagai pengatur nada pada Trombon. Cara menekan Tuts juga tidak boleh sembarangan, yakni membutuhkan teknik khusus dalam menggeser ke depan maupun ke belakang. 17. Alat Musik Kempul Alat Musik Kempul Alat musik Kempul juga merupakan alat musik tradisional DKI Jakarta. Alat musik jenis ini tergolong ke dalam komponen kesenian Gamelan khas Jawa. Pada umumnya, Kempul diposisikan di antara Gong dan digantung. Maka tak heran, sekilas memang Kempul mirip dengan Gong. Sama seperti alat musik Gong, alat musik jenis Kempul juga dimainkan dengan cara ditabuh menggunakan alat pemukul yang sama digunakan untuk memukul Gong. 18. Alat Musik Saron Alat Musik Saron Alat musik tradisional DKI Jakarta ini biasa dikenal dengan sebutan Ricik atau juga Saron. Alat musik Saron juga merupakan salah satu instrumen kesenian Gamelan, yakni termasuk golongan keluarga Balungan. Pada umumnya, badan Saron dibuat dari bahan kayu yang dibentuk menyerupai palu. Sementara bagian atasnya disusun beberapa bilah logam kuningan. Bilah-bilah ini yang kemudian akan menghasilkan suara jika dipukul dengan alat pemukul khusus. Cara memainkan Saron dilakukan secara bergantian antara Saron 1 dan Saron 2. 19. Alat Musik Kongahyan Alat Musik Kongahyan Kongahyan juga merupakan alat musik tradisional DKI Jakarta yang menyerupai dengan Rebab dari beberapa daerah lainnya, seperti di Jawa, Bali, maupun Sunda. Meskipun mirip, namun keduanya berbeda. Bedanya dengan Rebab, alat musik Kongahyan memiliki ukuran yang lebih kecil dibandingkan dengan Rebab. Alat musik jenis ini kerap dimainkan pada saat upacara atau pentas kebudayaan di beberapa daerah. Cara memainkannya sama seperti Rebab, Tehyan, maupun Sukong, yakni dengan cara digesek. 20. Alat Musik Akordeon Alat Musik Akordeon Alat musik Akordeon adalah alat musik tradisional DKI Jakarta, yang kerap ditemukan sebagai kebudayaan masyarakat Melayu. Meskipun begitu, masyarakat Betawi juga kerap memainkan alat musik ini pada upacara adat tradisi Betawi. Alat musik Akordeon juga tergolong ke dalam musik organ yang kerap dimainkan secara bersamaan dengan alat musik organ lainnya. Cara memainkannya yakni dengan ditarik, sembari menekan Tuts yang bentuknya seperti per. Tuts ini digunakan sebagai pemompa angin. Penutup Alat Musik Tradisional DKI Jakarta Demikian penjelasan mengenai 20 jenis alat musik tradisional DKI Jakarta lengkap dengan gambar dan keunikannya. Begitu melimpah bukan kekayaan budaya khas Indonesia? Yuk semakin kenali budaya-budaya bangsa kita dengan belajar bersama di halaman Romadecade lainnya. Alat Musik Tradisional DKI Jakartasumber referensi RPSG.